Berdasarkan nash hadist, bulan Ramadhan seluruh setan dibelenggu. Mari kita simak penjelasannya.
Nash hadis tersebut berasal dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. “Kalau udah singgah bulan Ramadhan, maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup dan setan-setan akan dibelenggu bersama rantai.” (Hr. Bukhari dan Muslim).
KH Jeje Zaenudin menjelaskan, pengertian terbelenggunya setan sebagaimana pengertian dibukanya pintu surga terhadap bulan Ramadhan ditafsirkan para ulama berasal dari dua sudut pendekatan.
Secara hakiki pembelengguan semua jenis setan dirantai dan dibelenggu selama bulan Ramadhan. “Agar kemampuan mereka untuk menyesatkan manusia amat terbatas dan lemah dibanding terhadap bulan-bulan yang lain,” tulis KH Jeje di dalam bukunya “Seputar Persoalan Puasa, Itikaf, Lailatul Qadar dan Lebaran”.
Jikalau masih tersedia orang mukmin yang maksiat di bulan Ramadhan perlihatkan betapa rendah dan hinanya keimanan orang itu. Supaya ia masih mampu diperdaya setan didalam situasi setan tersebut sendiri terbelenggu,” katanya.
Tengah berasal dari pendekatan makna kiasan, terbelenggunya setan tersedia lebih dari satu tafsiran: Pertama, setan-setan terbelenggu gara-gara ruang mobilitas tipu daya dan juga muslihat mereka pada orang-orang beriman dibatasi. Telah diketahui bahwa beberapa besar pintu dosa dan kejahatan yang dilaksanakan manusia sebab nafsu syahwat makan, minum dan seks.
“Maka bersama dengan puasa seluruh tersebut dikekang agar jadi belenggu pada ruang gerak setan di dalam menyesatkan manusia beriman,” katanya.