Menteri Agama Ungkapkan Penjelasan Terkait Peningkatan Literasi, Vaksin Hadapi Diskriminasi dan Intoleransi

0
341

Diskriminasi dan intoleransi, terutama yang berkaitan dengan kehidupan beragama, masih terjadi di Indonesia. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku prihatin dengan masalah ini. Menteri Agama menilai salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan angka melek huruf.

Selasa (12 Oktober 2021) dalam sidang Komisioner Komnas Perempuan di Kantor Kementerian Agama di Jakarta, Menteri Agama Yaqut mengatakan: “Ini (peningkatan angka melek huruf) adalah vaksin bagi kita untuk menghadapi ide-ide sulit, terutama diskriminasi dan intoleransi beragama.”

Audiensi ini membahas “Hak Perempuan dalam Keyakinan Minoritas”. Hadir staf khusus dan staf ahli Menteri Agama, serta Nifasri, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama. Ketua Komnas Andy Yentriyani dari Komnas Perempuan dan Olivia Salampessy, Dewi Kanti, Alimatul Qibtiyah, Veryanto Sitohang, Nahe’i Rahi, Dahlia dan Triana Komalasari hadir dalam pertemuan tersebut. Menteri Agama mengajak Komnas Perempuan untuk bekerja sama meningkatkan literasi masyarakat.

Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah aksi kolektif untuk menginspirasi masyarakat. “Kita semua tahu masalahnya. Mari kita cari solusi yang baik dan bijaksana bersama-sama,” kata Menteri Agama Yakut.

“Mari kita perbanyak forum dan tingkatkan kepedulian terhadap permasalahan yang kita rasakan. Literasi pengetahuan adalah kunci toleransi,” lanjutnya. Sebelumnya, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani menyampaikan keinginan banyak pemeluk agama di luar enam agama besar di Indonesia untuk mewujudkan hak pengelolaan kependudukannya.

Andy juga mengangkat isu Ahmadiyah di Sintang. Isu lainnya terkait dengan kebijakan seragam lembaga pendidikan. Bagi Andy, ini menyentuh sisi perempuan. Dari segi gerakan budaya, hijab Indonesia memiliki banyak makna.

Andy mengatakan: “Kami mencoba melihat dari budaya bahwa suku bangsa Indonesia beragam, dan pakaian bukanlah identitas politik agama, melainkan terjebak dalam persatuan.”

Andy mengaku pihaknya terus bekerja keras untuk menginspirasi semangat pengelolaan keberagaman yang baik di Indonesia, khususnya keberagaman pandangan di bidang pendidikan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments