Masjid Syaikh ‘Ajlin Rancangan Ridwan Kamil Resmi Dibangun di Gaza Palestina

0
263

Bandung – Pembangunan Masjid Syaikh ‘Ajlin di Gaza, Palestina resmi dimulai pada Rabu (7/4/2021) waktu Indonesia. Desain masjid ini dirancang khusus oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sebelumnya, masjid ini pernah didirikan pada tahun 1957 di perkampungan Syaikh ‘Ajlin yang berada di tepi pantai dan pernah direnovasi beberapa kali. Namun, saat serangan Israel menyer tahun 2014 masjid tersebut hancur.

“Nama masjid dinisbatkan kepada tokoh mujahiddin, ahli syariah, alim ulama dan ahli tassawuf. Bayangkan ketika saat masjid tersebut hancur lebur oleh Israel, orang-orang salat di tenda darurat, mereka juga salat di bawah pasir pantai di bawah terik matahari dan di bawah guyuran hujan,” ujar Direktur Aman Palestin Indonesia Miftahuddin Kemal di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (7/4/2021).

“Jadi pengakuan dari warga kampung Syaikh ‘Ajlin, masjid ini dipenuhi jamaah yang sampai jumlahnya ribuan saat musim panas. Masjid ini kebanggan bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masjid tersebut dirancang dengan mengusung konsep keseimbangan hubungan seorang muslim dengan tuhan, manusia dan alam. Konsep itu direpresentasikan lewat tiga bangunan utama masjid yang didesain dengan gaya futuristik.

“Makanya ada struktur yang tinggi di tengah habluminallah, kanan hablumminannas dan hablumminal alam. Bahwa kita harus seimbang dalam hubungan kepada Allah, manusia dan mencintai alam,” ujar Ridwan Kamil.

Masjid tersebut akan dibangun tiga lantai, tak hanya untuk tempat salat, juga akan menjadi tempat belajar atau madrasah. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu berharap masjid ini bisa berfungsi seperti sedia kala.

“Itulah kenapa sebelum dihancurkan pada 2014 sudah ribuan penghafal Quran lulus dari masjid Syaikh ‘Ajlin yang lama,” katanya.

Rencananya pembangunan masjid ini akan menelan anggaran Rp 20 miliar. Untuk sementara dana yang masuk sebesar Rp 2,08 miliar dari Pemprov Jabar dan Rp 1,97 miliar dari Wakaf Salman.

“Karena itu saya titip mari atas nama kemanusiaan dan ukhwah Islamiah kita bantu sedekah infak langsung dan digital untuk menggenapkan kemuliaan seluruh pembangunan ini. Saya sebagai gubernur tentu akan mengajak perusahaan orang yang punya kelebihan harta untuk turun,” ujarnya.

Penunjukkan Kang Emil sebagai arsitek masjid tersebut, sebenarnya telah dilakukan saat dia masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. “Sebelum menjadi kepala daerah, saya adalah seorang arsitek. Dan dakwah saya dengan mendesain infrastuktur, dengan imajinasi saya, saya ingin mengembalikan kebanggaan warga Palestina,” ujar Kang Emil.

(yum/mso)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments