Disuntik Vaksin COVID-19, Ahmad Heryawan: Tak Terasa Apa-apa

0
222

Bandung – Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjadi salah satu tokoh atau inohong Jabar yang divaksinasi COVID-19 di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (10/3/2021). Lalu apa kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan, setelah divaksinasi ?

“Enggak kerasa apa-apa, bekasnya juga hanya terlihat merah kecil. Tidak seperti vaksin meningitis saat haji, kalau itu lumayan sakit,” kata Aher setelah mendapatkan vaksin.

“Saya tidak merasakan apa-apa setelah disuntik, katanya jarumnya ada yang panjang, tapi saya tidak melihat saya biasa kalau disuntik diambil darah berani, tapi kalau saya kurang berani melihat jarum saya ke depan aja tadi,” kata Aher melanjutkan.

Menurutnya masyarakat tak perlu khawatir dengan efek samping vaksin COVID-19. “Jadi saya kabarkan kepada masyarakat, tidak ada rasa sakit divaksin, malah lebih sakit disuntik yang biasa-biasa,” katanya.

Aher mengaku, sempat deg-degan saat menjalani pemeriksaan medis. Tensnya sempat naik ke angka 140/100, tapi setelah diukur kembali turun ke angka 120/85. “Katanya masih aman karena 180 masih bisa disuntik kan, apalagi saya 140. Tadi pagi kan katanya kalau mau periksa tensi itu bagusnya habis subuh setelah bangun, belum ada kegiatan masih fresh tidak ada pikiran;” katanya.

Pantauan detikcom, tampak sederet inohong di Jabar yang datang dalam kesempatan tersebut. Di antaranya tokoh politik dan budayawan Tjetje Hidayat Padmadinata; mantan anggota DPR RI Uu Rukmana; politikus senior Popong Otje Djundjunan; istri dari mantan gubernur Aang Kunaefi, Enden Sarimunah; dan Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

“Hari ini mengawali proses vaksinasi tahap 2 diperuntukkan sesuai aturannya untuk profesi publik dan lansia kebetulan lansia di Jabar banyak tokoh-tokoh yang berjasa untuk Jabar, para kantan gubernur dan wakil gubernur, dan lain-lain kita dahulukan para ulama sepuh didahulukan,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Rabu (10/3/2021).

Dalam pelaksanaannya, tempat parkir kendaraan dinas gubernur dan pegawai disulap menjadi tempat vaksinasi bagi para inohong. Kemudian, lapangan bulu tangkis atau sarana olah raga diubah menjadi tempat tunggu para penerima vaksin.

“Dilaksanakan di Pakuan karena saya merasa kalau mengandalkan puskesmas vaksinasi bisa lama. Jadu saya mengimbau bupati, walkot, camat, lurah kepala desa untuk menggunakan fasilitas di wilayahnya sebagai tempat vaksinasi masif,” kata Ridwan Kamil.

“Vaksinasi di luar puskesmas. Itu dipersilahkan. Untuk mengejar target. Satu pakai puskesmas, dua sentra vaksin. Gedung-gedung seperti ini bahkan lebih besar kayak Sabuga. Ketiganya menggunakan mobil, sudah bergerak d Karawang,” imbuhnya.

Lihat juga Video: Hampir 100 Tahun, Ini Dia Penerima Vaksin Tertua di Indonesia

[Gambas:Video 20detik]

(yum/mud)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments